Hijauan seperti rumput sangat disarankan sebagai pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ternak, khususnya untuk ruminansia. Namun saat musim kemarau, hijauan berkualitas menjadi sesuatu yang sulit disediakan. Sebagai peternak, kita harus mengupayakan pakan lain yang lebih tersedia. Nah jerami adalah salah satu yang tersedia di musim kemarau. Kandungan nutrien yang rendah pada jerami merupakan tantangan tersendiri. Kali ini akan membagikan salah satu teknologi sederhana untuk meningkatkan kualitas jerami yaitu Amoniasi Jerami untuk pakan ternak.
Amoniasi Jerami Untuk Pakan Ternak
Jerami padi juga merupakan limbah pertanian mengandung nutrien yang sangat rendah yaitu protein kasar 4,1% dan dinding sel 86%, sehingga apabila diberikan pakan tunggal bagi ternak sulit untuk memenuhi kebutuhan ternak akan nutrien, walaupun pemberiannya secara ad libitum.
Teori dasarnya dari amoniasi jerami adalah penambahan amonia pada jerami agar ikatan lignin selulosa (dinding sel tumbuhan) pecah menjadi karbohidrat sederhana yang mudah dicerna oleh ternak ruminansia. Ikatan lignin selulosa merupakan faktor penyebab rendahnya daya cerna bahan pakan.
Sumber amonia yang biasa dipakai untuk teknik amoniasi jerami adalah urea. Urea banyak beredar di pasaran dengan harga terjangkau.
Sebagai catatan, penggunaan urea dalam pakan ternak tidak boleh melebihi sepertiga bagian dari total N (protein equivalen), atau 1% ransum lengkap atau 3% dari campuran penguat sumber protein. Lihat artikel dari Suluhtani.comuntuk detailnya.
Cara Pembuatan Jerami Amoniasi
Berikut cara pengolahannya dengan asumsi bahan jerami sebanyak 100 KG
Daftar Bahan-bahan yang diperlukan:
- Jerami Padi
- Urea
- Air
Alat:
- Plastik Lembaran
- Timbangan
- Ember Plastik
- Sabit
- Lubang tempat penimbunan jerami.
Metode proses pengolahan :
- Siapkan 100 kg jerami dan potong ukuran 2-5 cm.
- Larutkan 4 kg urea dalam 70 liter air.
- Buat lobang di tanah dengan ukuran dalamnya 1 m, lebar 0,75m, dan panjang disesuaikan dengan jumlah jerami padi yang diolah sebelum jerami padi ditimbun, berilah alas pada dasar wadah plastik.
- Masukkan jerami padi yang sudah dipotong-potong kedalam lubang sehingga membentuk lapisan-lapisan setebal 10 – 20 cm.
- Setelah itu semprotlah lapisan jerami padi dengan larutan urea secara merata, dilanjutkan dengan menyemprot dengan dengan air bersih, kemudian lapisan jerami padi tersebut diinjak-injak sampai padat.
- Setelah penumpukan jerami padi selesai, tutuplah secara rapat dengan menggunakan plastik.
- Setelah 21 hari atau 1 bulan tutup plastik dapat dibuka dan jerami amoniasi sudah dapat dipergunakan sebagai pakan ternak.
- Sebelum diberikan pada ternak sapi, jerami aminiasasi perlu diangin-anginkan 1-2 jam terlebih dahulu.
Komposisi Kimia Jerami Padi Tanpa Dan Dengan Amoniasi.
Manfaat Penggunaan Jerami Amoniasi
Pemanfaatan Jerami Padi sebagai pakan ternak memberikan beberapa keuntungan antara lain:
- Menambah persediaan bahan pakan dan peluang untuk meningkatkan populasi ternak. Dengan dimanfaatkannya jerami padi sebagai bahan pakan ternak berarti ketersediaan pakan bertambah, sehingga ini akan membuka peluang peternak untuk menambah jumlah ternaknya untuk dipelihara tanpa terkendala pakan.
- Tentunya Mencegah kekurangan pakan khususnya pada musim kemarau, sehingga ternak kita tidak kurus karena kekurangan pakan.
- Produktivitas ternak akan meningkat, dengan amoniaisasi jerami padi, daya cerna akan meningkat. Sehingga pertumbuhan ternak akan lebih baik.
- Mengurangi pencemaran dan pengurasakan lingkungan. Penanganan jerami yang tidak baik bisa menimbulkan pencemaran lingkungan, contoh jerami padi yang dibakar di sawah.
Demikian artikel Amoniasi Jerami Untuk Pakan Ternak dari sinauternak.com. Semoga bermanfaat ya.