4 Perbedaan Dedak Padi dan Bekatul

Apakah diantara kawan-kawan masih banyak yang menganggap bahwa dedak dan bekatul adalah produk yang sama, yang berasal dari proses penggilingan gabah padi ? apakah kawan-kawan sesungguhnya ada 4 perbedaan dedak padi dan bekatul. Berikut cara mengetahuinya.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa dedak padi dan bekatul itu sama, tetapi apabila dilihat dari tekstur dan kandungan nutrien antara kedua bahan tersebut berbeda. Satu lagi, pedagang yang nakal kadang-kadang memalsukan dedak dan bekatul ini menggunakan sekam giling.

Dedak padi dan bekatul dan sekam sama-sama berasal dari limbah penggilingan padi. Penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan bekatul sebanyak 10%, untuk yang lainnya berupa kotoran.

Dedak padi (rice bran) adalah hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. Sementara bekatul (rice polish) adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati.

Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada penyosohan pertama, sedangkan bekatul pada proses penyosohan kedua.

Ada beberapa tempat penggilingan padi di indonesia yang tidak memisahkan antara dedak padi dan bekatul, karena alat penggilingan padi tidak memisahkan antara dedak dan bekatul maka umumnya dedak dan bekatul bercampur menjadi satu dan disebut dengan dedak atau bekatul saja.

Perbedaan Kandungan Nutrien Dedak dan bekatul

Jika berdasarkan gizinya kita akan bedakan antara dedak dan bekatul anatara lain yaitu di lihat dari sumber gizinya:

  1. Dedak dan bekatul mengandung gizi nilai yang lebih tinggi daripada endosperma (beras)
  2. Karbohidrat utama di dalam dedak padi adalah hemiselulosa, selulosa, pati dan B-Glucan
  3. Tiga asam lemak utama di dalam dedak dan bekatul berras adalah palmitat, oleat dan linoleat. Minyak dedak mentah mengandung 3-4 persen wax dan sekitar 4 persen lippid tak tersaponikfikasi. Antioksidan potensial seperti oryzanol dan vitamin E juga ditemukan dalam beras, dedak dan bekatul kaya vitamin B komplek. Komponen mineralnya antara lain besi, alumunium, kalsium magnesiaum, mangan , fosfor dan seng.
Nutrien/ Bahan Dedak Padi Bekatul
PK 8.5% 12.0%
SK 17.0% 5.2%
LK 4.2% 10.7%
Abu 12.6% 7.7%
BETN 43.7% 50.4%

Hari Hartadi, et al, 1980.

4 Perbedaan dedak padi dan bekatul

Berikut beberapa cara mengetahui perbedaan dedak padi dan bekatul baik secara visual maupun lainnya :

perbedaan dedak padi dan bekatul secara visual

  1. Apabila dilihat teksturnya bekatul lebih halus. Pada dedak padi masih terdapat rambut atau kulit padinya, sedangkan pada bekatul tidak ada.
  2. Apabila direndam dengan air, Hampir keseluruhan bekatul akan tenggelam didalam air, sedangkan pada dedak padi ada bagian-bagian kulit yang terapung.
  3. Harga untuk dedak dan bekatul pun juga berbeda, biasanya mempunyai selisih 500-1000 rupiah.
  4. Kandungan serat kasar dedak padi lebih tinggi daripada bekatul

Tips memilih dan membeli antara dedak padi dan bekatul agar tidak keliru

  1. Membeli kepada pedagang atau tempat penggilingan padi yang sudah terpercaya.
  2. Usahakan anda berlangganan ditempat tersebut agar tetap dilayani dengan baik dan diberikan kualitas barang yang bagus pula.
  3. Mencari informasi harga pasaran yang standard di tempat anda.
  4. Anda dapat mencurigai kepada pedagang yang menawarkan harga murah di bawah standar.
  5. Kesalahan dalam memilih dan membeli dapat berakibat fatal terhadap kandungan pakan ternak yang akan anda ransum. Yang berakibat tidak memenuhi atau malah terlalu melebihi standar kebutuhan ternak yang daapat mengakibatkan kerugian besar dalam peternakan anda.
  6. Anda dapat menguji dedak padi atau bekatul yang telah anda beli di laboratorium untuk mengetahui kadungan nutriennya.

Cara Pengujian Kandungan Sekam pada Praktek Pemalsuan Dedak dan Bekatul

Sebenarnya ada cara mudah untuk menguji pemalsuan dedak dan bekatul yang ditambah sekam.

Fluoroglucinol adalah bahan untuk melakukan test kandungan sekam pada dedak padi (Li-Test). Kandungan sekam mempunyai korelasi positif terhadap kandungan serat kasar. Semakin tinggi kandungan sekam, semakin tinggi juga kandungan serat kasarnya.

Oleh karena itu perlu ada batasan dan teknik untuk mengetahui apakah kandungan sekam normal atau tidak. Kandungan sekam umumnya kurang dari 13 %, namun seringkali ditemukan dedak padi yang kandungan sekamnya lebih dari 15%. Untuk menghindari penggunakan penggunaan dedak padi dengan kandungan sekam lebih dari 15%, perlu dilakukan test dengan flouroglucinol.

Prinsip kerjanya berdasarkan sifat Fluoroglucinol yang tidak bereaksi dengan dedak namun memberikan warna merah pada kulit padi (sekam). Uji dengan fluoroglucinol ini juga bisa mendeteksi jika dedak padi di campur atau terkontaminasi dengan serbuk gergaji, karena pada prinsipnya flouroglucinol bereaksi dengan lignin yang ada dalam kulit padi.

uji-pemalsuan dedak dan bekatul oleh sekam | Perbedaan dedak padi dan bekatul

Langkah – Langkah uji kandungan sekam dalam dedak padi :

  1. Grinding Sekam dan Kulit Gabah (hull)
  2. Dedak padi Grade A disaring dengan Sieve 0.6 mm
  3. Siapkan standart Dedak padi + 5%; 10%, 15%, 20%, 25% sekam
  4. Timbang masing-masing 1 gram dedak padi standart pada petri disk
  5. Timbang sample 1 gram dan letakan pada petri disk
  6. Pipet 4 ml fluoroglucinol ke masing-masing petri disk
  7. Aduk sampai homogen
    Diamkan 10-15 menit
  8. Lihat perubahan warna dan bandingkan dengan standart

Semoga artikel tentang perbedaan dedak padi dan bekatul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kepada para peternak Indonesia.

Referensi:
Hartadi, H., L.C. Kearl, S. Reksohadiprojo, L.E. Harris dan S. Lebdosukoyo. 1980. Tabel-tabel dari komposisi bahan makanan. Data ilmu makanan ternak untuk Indonesia. Gadjahmada University Press. Yogyakarta

Leave A Comment